Arab spring memberikan pengaruh signifikan terhadap keadaan sosial dan politik di Libya era Muammar Khadafi. Jumlah pengangguran meningkat dan kegiatan bisnis wiraswasta mengalami kesulitan sehingga berdampak terhadap gejolak politik di wilayah tersebut. Tujuan penelitian dalam artikel ini adalah untuk mendeskripsikan masa kedatangan Islam hingga Kemerdekaan di negara Libya, menganalisis gejolak politik era Muammar Khadafi hingga era Arab Spring. Prosedur metode penelitian sejarah memiliki empat tahapan, yaitu heuristik; kritik sumber atau verifikasi; interpretasi atau eksplanasi dan terakhir penulisan sejarah atau historiografi. Hasil penelitian dalam artikel ini, yaitu: Pertama, Negara Libya adalah negara bagian Afrika Utara dengan sistem berbasis Islam, wilayah ini sebelum kedatangan Islam pernah dikuasai oleh Kerajaan Byzantium (Kristen). Secara historis, penduduk Libya menganut mayoritas Islam. Selanjutnya, pada dinamika Politik Libya Pra Arab Spring telah mengantarkan sejarah baru dalam perpolitikan Libya. Sejeak Muammar Khadafi membentuk sistem politiknya sendiri dengan Dewan Komando Revolusi (militer) berperan penting dalam penyusunan kebijakan dan konstitusi negara. Setelah rezim Khadafi berakhir, dinamika politik di Libya membawa perubahan yang signifikan. Terakhir, krisis Politik di Libya memang terjadi secara penuh ketika Arab Spring terjadi Jazirah Arab dan masuk ke wilayah Libya sehingga menjadi negara mengalami kekacauan secara politik sehingga mempengaruhi distablisasi negara dan berakibat kepada kemerosotan sosial di negara tersebut. Muammar Khadafi dianggap dikator dan otoriter dalam kebijakan negaranya yang berdampak negatif terhadap sosial masyarakat Libya. Akibatnya masyarakat melakukan gejolak terhadap negara tersebut dengan menuntut agar Muammar Khadafi turun dari jabatannya. The Arab Spring had a significant impact on the social and political situation in Muammar Khadafi's Libya. The number of unemployed people increased and self-employed business activities experienced difficulties, which had an impact on political turmoil in the region. The research objectives in this article are to describe the arrival of Islam to Independence in the country of Libya, analyzing the political turmoil of the Muammar Khadafi era to the Arab Spring era. The historical research method procedure has four stages, namely heuristics; source criticism or verification; interpretation or explanation and finally historical writing or historiography. The results of the research in this article, namely: First, the State of Libya is a North African state with an Islamic-based system, this region before the arrival of Islam was once controlled by the Byzantine (Christian) Empire. Historically, the Libyan population adheres to the majority of Islam. Furthermore, the political dynamics of Libya before the Arab Spring has ushered in a new history in Libyan politics. Historically, Muammar Khadafi formed his own political system with the Revolutionary Command Council (military) playing an important role in drafting state policies and constitutions. After Khadafi's regime ended, the political dynamics in Libya brought significant changes. Finally, the political crisis in Libya did occur in full when the Arab Spring occurred in the Arabian Peninsula and entered the Libyan region so that the country experienced political chaos that affected the destabilization of the country and resulted in social decline in the country. Muammar Khadafi was considered a dictator and authoritarian in his state policies that negatively affected the social of Libyan society. As a result, the people made turmoil against the country by demanding that Muammar Khadafi step down from his position.