Search

Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan kondisi kesadaran hukum pelajar di Kota Bandung masih belum baik, dan adanya kasus kenakalan remaja di SMAN 27 Bandung. Oleh karena itu perlu adanya upaya pembinaan kesadaran hukum pada pelajar di SMAN 27 Bandung yakni melalui Forum Pelajar Sadar Hukum Hak Asasi Manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi kesadaran hukum pada pelajar melalui FPSH HAM SMAN 27 Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Teknik analisis data yang dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan/verifikasi, serta melakukan validitas data.

Penelitian ini mengkaji masalah kesadaran hukum masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Studi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas berkenaan dengan peranan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Tingkat Kota Bandung dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat tentang protokol kesehatan Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, kuesioner, studi dokumentasi, dan catatan lapangan. Responden dalam penelitian ini, yaitu Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Tingkat Kota Bandung, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Satpol PP Kota Bandung, Polrestabes Bandung, dan Masyarakat Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan sudah berjalan dengan cukup baik, namun belum maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator kesadaran hukum masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, yaitu: (1) Pengetahuan hukum masyarakat dinilai sangat baik, (2) Pemahaman hukum masyarakat dapat dikategorikan baik, (3) Sikap hukum dinilai cukup, dan (4) Pola perilaku hukum dalam mematuhi protokol kesehatan terbilang masih rendah atau dapat dikategorikan buruk.

Menghadapi era globalisasi dan modernisasi dalam perkembangan zaman yang sangat dinamis ini, peneliti meyakini tentang pentingnya penguatan karakter cinta tanah air pada siswa sebagai generasi penerus bangsa, yang salah satu caranya yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Karena Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkepribadian, berkebudayaan dan berwawasan kebangsaan. Dengan mempersiapkan generasi penerus bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang baik, hal tersebut dapat dikatakan sebagai rencana jangka panjang bagi kelangsungan bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang, karena merekalah yang akan melanjutkan kepemimpinan di negara ini dan bertanggungjawab untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa serta ideologi Pancasila sebagai pedoman hidup setiap warga negara Indonesia di masa depan kelak. Menumbuhkan rasa cinta tanah air atau nilai-nilai nasionalisme pada generasi penerus bangsa, yang salah satu caranya melalui Pendidikan Kewarganegaraan, merupakan jawaban yang paling tepat dalam menghadapi tantangan zaman dan modernisasi sekarang ini. Dikarenakan upaya tersebut yang sangat penting dan fundamental, sehingga generasi penerus bangsa dapat mengimplementasikan atau mengamalkan nilai-nilai nasionalisme dan Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah kurangnya kepedulian lingkungan yang terjadi di kalangan siswa SMKN 1 Karawang, maka harus ada pendidikan yang mengarahkan mereka untuk dapat menjaga dan mengelola lingkungan yang baik yaitu melalui program adiwiyata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, serta melakukan validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Nilai-nilai civic disposition yang dikembangkan dalam program adiwiyata yaitu karakter peduli lingkungan, tanggung jawab, jujur, religius, gotong royong, disiplin, patuh aturan sosial, sadar hak dan kewajiban, nasionalis, dan cerdas. (2) Hubungan kepedulian lingkungan dengan pendidikan kewarganegaraan yaitu pengetahuan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil pembelajaran, siswa seharusnya dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Program adiwiyata ini menjadi wadah untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang ingin dicapai pada setiap pembelajaran PPKn