Physical activity and screen based activity with adolescent sleep patterns in Wates PurposeThe purpose of this study was to explore the relationship between physical activity and screen based activity with sleep patterns in adolescents.MethodsA cross-sectional study was conducted among junior high school students in August 2016. Samples were 536 respondents selected using stratified random sampling. Data were collected through interviews with a structured questionnaire, and measurements of height and waist circumference. Data analyses used chi-square, mann-whitney and logistic regression tests to explore factors associated with sleep pattern.ResultsOut off 536 respondents, poor sleep quality (34.5%) and short sleep duration (45.3%) happened among female adolescents. There was a significant correlation between screen based activity with sleep quality in adolescents. Physical activity had a significant relationship with sleep duration.ConclusionPhysical activity and SBA was associated with adolescent sleep patterns. Appropriate educational promotions by the Kulon Progo education authorities should be conducted to provide information about the importance of adequate sleep., Latar Belakang: Prevalensi durasi tidur pada remaja menurun sekitar satu jam tiap malam. Pola tidur buruk dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian. Pola tidur dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah aktifitas fisik dan screen based activity. Pada remaja, terjadi peningkatan aktifitas fisik kurang dan tingginya durasi screen based activity (SBA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktifitas fisik dan SBA dengan pola tidur remaja.Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross sectional study yang dilaksanakan di sekolah menengah pertama Kecamatan Wates, pada bulan Agustus 2016. Sampel penelitian berjumlah 536 responden dengan teknik pemilihan sampel menggunakan stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara dengan kuesioner terstruktur, pengukuran tinggi badan dan lingkar pinggang. Analisis data menggunakan uji Chi-square, Mann-Whitney dan regresi logistik.Hasil: Total 536 responden yang dilibatkan dalam penelitian diketahui bahwa kualitas tidur buruk (34,5%) dan durasi tidur pendek (45,3%) lebih banyak terjadi pada remaja perempuan. Terdapat hubungan bermakna antara SBA (OR=2.0; 95% CI= 1,3-3.3; p=0,003) dengan kualitas tidur remaja. Selain itu, ditemukan hubungan aktifitas fisik (OR= 0.7; 95% CI=0,4-0,9; p=0,05) dengan durasi tidur.Kesimpulan: Aktifitas fisik serta SBA berhubungan dengan pola tidur remaja. Sebaiknya, melakukan advokasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo untuk melakukan physchoeducation di sekolah.