Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006, penjurusan program peserta didik SMA dilaksanakan pada kelas XI dan XII yang terdiri dari tiga jurusan program yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Penentuan penjurusan dilakukan oleh pihak sekolah pada akhir semester dua kelas X yang didasarkan pada minat, nilai akademik, dan potensi diri peserta didik. Penentuan penjurusan dapat dilakukan dengan mengelompokkan peserta didik ke dalam cluster IPA, IPS, dan Bahasa menggunakan metode clustering yaitu Fuzzy C-Means (FCM) berdasarkan minat, nilai akademik, dan saran dari lembaga Psikologi. Pengelompokan peserta didik menggunakan 177 data peserta didik kelas X SMA Kristen 1 Salatiga tahun pelajaran 2012/2013. Hasil FCM menunjukkan terdapat 73 peserta didik yang dijuruskan ke IPA, 75 peserta didik dijuruskan ke IPS, dan 29 peserta didik dijuruskan ke Bahasa. Hasil penjurusan menggunakan FCM dengan hasil penjurusan sekolah memiliki persentase kesesuaian hasil sebesar 93,79%. Penelitian ini disajikan dalam makalah 1. Data yang sama kembali dianalisis menggunakan dua metode yaitu FCM dan Fuzzy Inference System (FIS) Mamdani. Dalam hal ini FCM digunakan untuk mengelompokkan peserta didik ke dalam cluster IPA, IPS, dan Bahasa hanya berdasarkan data nilai akademik, sehingga diperoleh kecenderungan data pada cluster yang ditunjukkan oleh nilai keanggotaan fuzzy setiap peserta didik untuk masing-masing cluster. Selanjutnya, berdasarkan variabel input yang terdiri dari data minat peserta didik, saran lembaga Psikologi, dan kecenderungan data nilai akademik yang telah diperoleh dalam FCM serta berdasarkan 180 aturan fuzzy yang disusun sesuai dengan aturan penjurusan sekolah, kemudian data dianalisis menggunakan FIS Mamdani untuk menentukan jurusan setiap peserta didik. Hasil menunjukkan terdapat 74 peserta didik dijuruskan ke IPA, 75 peserta didik dijuruskan ke IPS, dan 28 peserta didik dijuruskan ke Bahasa. Hasil penjurusan ini memiliki persentase kesesuaian sebesar 94,35% dengan hasil penjurusan sekolah. Berdasarkan persentase kesesuaian hasil dengan penjurusan sekolah, hasil penentuan penjurusan peserta didik menggunakan metode FCM tidak jauh berbeda dengan hasil penentuan menggunakan metode FCM dan FIS Mamdani. According to Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006, majors program of senior high school students are implemented in class XI and XII i.e. IPA, IPS, and Bahasa. Majors determination made by the school at the end of the 2nd semester in class X. The determination based on students’ interest, students’ academic value, and students’ potential. This research is completed into two parts in this undergraduate thesis. Majors determination is done by classifying students into 3 clusters i.e. IPA, IPS, and Bahasa. The Fuzzy C-Means (FCM) is the used method by considering the students’ interest, academic value, and the advice of the institution Psychology. There are 177 students data from class X SMA Kristen 1 Salatiga in the academic year 2012/2013. The results show that 73, 75, and 29 students are clustered in IPA class, IPS class, and Bahasa class respectively. The results of FCM majors determination and school majors determination have suitability percentage yielding 93,79%. This research was presented in first paper. The same data reanalyzed using two methods: FCM and Fuzzy Inference System (FIS) Mamdani. In this case, FCM is used to classify students into clusters IPA, IPS, and Bahasa only based on the data of academic value. The data tendency of academic value is obtained characterized by the cluster of fuzzy membership value from each student in each cluster. Furthermore, the data are analyzed using FIS Mamdani for majors determination based on the data of students’ interest and advice of the institution Psychology. The data tendency above is included in FIS Mamdani. Additionally, there are 180 fuzzy rules obtained manually. These rules also include in FIS Mamdani in accordance with the rules of majors school. The results show that 74, 75, and 28 students are determined in IPA class, IPS class, and Bahasa class respectively. The results of these majors determination and school majors determination have suitability percentage yielding 94,35%. This research was presented in second paper. Finally, the research leads to the similar results for both approaches.