1. DISTRIBUSI SPASIAL IMBUHAN AIR TANAH BEBAS DI SUB DAS KUNING DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
- Author
-
Ika Afianita Suherningtyas, Nur Einy Selida, and Afrinia Lisditya Permatasari
- Abstract
Pengelolaan terhadap kawasan resapan air dikaitkan dengan batasan daerah aliran sungai (DAS). Air tanah dilereng selatan Gunungapi Merapi merupakan Sistem Akuifer Merapi (SAM) yang memiliki potensi sumberdaya air yang baik. DAS Kuning merupakan daerah imbuhan yang potensial. Informasi tentang kondisi daerah resapan penting untuk disajikan sebagai perencanaan sumberdaya air, khususnya air tanah. Penyajian distribusi keruangan imbuhan air tanah dapat memudahkan dalam melihat secara keruangan daerah kajian, mencakup kondisi dan parameter yang mempengaruhi imbuhan air tanah. Tujuan penelitian adalah menganalisis distribusi keruangan imbuhan air tanah, mengetahui potensi air tanah di DAS Kuning untuk memenuhi kebutuhan domestik, dan menyusun strategi pengelolaan air tanah di DAS Kuning. Metode yang digunakan menggunakan klasifikasi ESDM yaitu Panduan Teknis Pengelolaan Air tanah (Badan Geologi, 2007) melalui lima parameter yaitu kelulusan batuan, curah hujan, penutup tanah, kemiringan lereng, dan kedalaman muka air tanah. Data parameter dilakukan overlay dan dilakukan scoring. Metode strategi pengelolaan air tanah dengan menggunakan pendekatan analisis diskriptif dan wawancara narasumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh bagian DAS Kuning masuk pada klasifikasi imbuhan utama yang sangat potensial untuk dapat mengimbuh air tanah. Kabutuhan domestik di DAS Kuning sebesar 2.306.362 liter/tahun, sedangkan untuk potensi yang ada 3.085.820 liter/tahun. Strategi pengelolaan air tanah yang diterapkan di DAS Kuning melalui pendekatan teknis yaitu dengan kegiatan konservasi, pelestarian dan pengawatan, sedangkan pendekatan institusi melalui pengendalian dan pengawasan untuk menjaga kuantitas dan kualitas daerah imbuhan baik dan bersifat jangka panjang.Kata kunci: air tanah, daerah resapan air, strategi pengelolaan air tanah.
- Published
- 2018
- Full Text
- View/download PDF