1. INDIKASI PENYALAHGUNAAN DISCRETIONARY FUND DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENJELANG PEMILUKADA 2015
- Author
-
Falikhatun Falikhatun and Agus Hadi Winoto
- Subjects
social aid ,lcsh:Accounting. Bookkeeping ,local election ,lcsh:Finance ,lcsh:HG1-9999 ,discretionary fund ,politics ,lcsh:HF5601-5689 ,grants - Abstract
This study aims to investigate the possibility of any indication of misuse of discretionary funds in the budget, and to obtain empirical evidence on the factors of budget capability and political motives that affect the proportion of these funds before the local election in 2015. The study was conducted in 143 districts/cities in Indonesia in 2015 which implement the local election simultaneously. The results using t-test showed that there was no different proportion of discretionary funds before and ahead of the local election in 2015. This implies that there is no indication of misuse of grant and social aid before the local election in 2015. The results of multiple regression analysis showed that the fiscal capacity factor (fiscal space) and political factors affect the size of proportion of discretionary funds (grants and social aid) before the local election in 2015. The larger the local government fiscal space, the greater the allocation of its discretionary funds. Incumbents are more likely to use discretionary funds to lure prospective voters to reelect in the local election 2015 than non-incumbent regional head. Keywords: discretionary fund, grants, local election, politics, social aid --- Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kemungkinan adanya indikasi penyalahgunaan discretionary fund dalam APBD serta memperoleh bukti empiris tentang adanya faktor kemampuan keuangan daerah dan motif politik yang memengaruhi proporsi dana tersebut menjelang Pemilukada 2015. Penelitian dilakukan pada 143 daerah kabupaten/kota di Indonesia yang pada tahun 2015 melaksanakan Pemilukada secara serentak. Hasil uji t menunjukkan bahwa tidak ada beda proporsi discretionary fund sebelum dan menjelang Pemilukada 2015. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada indikasi terjadinya penyalahgunaan dana hibah maupun bantuan sosial menjelang Pemilukada 2015. Namun, hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa faktor kemampuan keuangan daerah (ruang fiskal) dan faktor politik berpengaruh terhadap besarnya proporsi discretionary fund (hibah dan bantuan sosial) menjelang Pemilukada 2015. Semakin besar ruang fiskal pemerintah daerah, maka semakin besar pula alokasi discretionary fund-nya. Kepala daerah incumbent lebih cenderung menggunakan discretionary fund untuk menarik simpati calon pemilih agar memilihnya kembali pada Pemilukada 2015 daripada kepala daerah non incumbent. Kata kunci: bantuan sosial, discretionary fund, hibah, pemilukada, politik, ruang fiskal
- Published
- 2015