1. Analisis laik sehat dan kualitas mikrobiologi air minum isi ulang di Majalengka
- Author
-
Iman, Iman, Nuryastuti, Titik, and Herawati, Lucky
- Subjects
feasibility analysis ,refill drinking water ,microbiological quality ,laik sehat ,depot air minum ,kualitas mikrobiologi - Abstract
Feasibility analysis of health and quality of microbiology refill drinking water in Ligung District, MajalengkaPurposeThe purpose of this study was to explore the relationship of feasibility analysis of health indicators with the microbiological quality of refill drinking water.MethodThe study used a descriptive design with a cross-sectional analytic approach. The dependent variable was the microbiological quality of refill drinking water. The independent variables were the following health indicators: raw water quality, equipment and processing method, operator behavior, and sanitation of depot building. ResultsThere were significant correlations between variables of health indicator, equipment and processing method with E.coli microbiological quality. There was no significant correlation between quality of raw water, behavior of the operator, and sanitation buildings with microbiological quality.ConclusionAlmost fifty percent of DAMIU refill drinking water is not qualified for microbiological quality of coliform and microbiological quality of Escheria coli. The most dominant factors affecting microbiological quality of drinking water refills are equipment and processing., Tujuan: Penelitian untuk mengetahui hubungan laik sehat dengan kualitas mikrobiologi air minum isi ulang.Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel terikat adalah kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. Variabel bebas adalah laik sehat dan sub variabel-variabelnya yaitu kualitas air baku, peralatan dan proses pengolahan, perilaku operator, dan sanitasi bangunan depot air minum isi ulang.Hasil: Terdapat 29 DAMIU (50,88%) kategori LS, 28 DAMIU (49,12%) kategori TLS. Kualitas air baku, terdapat 1 DAMIU (1,75%) kategori MS, 56 DAMIU (98,25%) kategori TLS. Peralatan dan proses pengolahan, terdapat 29 DAMIU (50,88%) kategori MS, 28 DAMIU (49,12%) kategori TMS. Perilaku operator, terdapat 3 DAMIU (5,26%) kategori MS, 54 DAMIU (94,74%) kategori TMS. Sanitasi bangunan terdapat 10 DAMIU (17,54%) kategori MS, 47 DAMIU (82,46%) kategori TMS. Kualitas mikrobiologi Coliform air minum isi ulang terdapat 26 DAMIU (45,61%) kategori MS, 31 DAMIU (54,39%) kategori TMS. Kualitas mikrobiologi Escerichia coli air minum isi ulang terdapat 29 DAMIU (50,88%) kategori MS, 28 DAMIU (49,12%) kategori TMS.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan (p=0,000), antara Laik sehat dengan kualitas mikrobiologi Coliform dan Escherichia coli air minum isi ulang. Tidak ada hubungan yang signifikan (1,000) antara kualitas air baku dengan kualitas mikrobiologi Coliform (p=1,000) dan Escherichia coli (p=0,491). Ada hubungan yang signifikan (p=0,000) antara peralatan dan proses pengolahan dengan kualitas mikrobiologi Coliform dan Escherichia coli. Tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku operator dengan kualitas mikrobiologi Coliform (p=0,587) dan Escherichia coli (p=0,611). Tidak ada hubungan yang signifikan antara sanitasi bangunan dengan kualitas mikrobiologi Coliform (p=1,000) dan Escherichia coli (p=0,504).
- Published
- 2018