1. Deteksi Kontraksi Uterus pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Menggunakan Uterine Electromiography
- Author
-
Pratiwi, Pratiwi, Nurul Widyawati, Melyana, Kurnianingsih, Pratiwi, Pratiwi, Nurul Widyawati, Melyana, and Kurnianingsih
- Abstract
Angka kematian ibu yang tergolong masih cukup tinggi pada tahun 2022 yakni sebesar 3.572 jiwa, masih perlu upaya agar target Indonesia emas 2030 dapat terwujud. Pencegahan komplikasi selama persalinan akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu, Salah satu kompenen penting yang harus dipantau dalam persalinan adalah kontraksi uterus untuk mengidentifikasi adanya komplikasi dalam proses persalinan. Distosia dalam persalinan dapat pula disebabkan oleh kelainan kontraksi, dampak dari hal tersebut pada ibu adalah terjadinya infeksi intrapartum, ruptur uteri, pembentukan fistula, cidera otot dasar panggul. Sedangkan pada janin berpotensi menimbulkan kaput suksedaneum dan molase kepala janin bahkan dapat mengakibatkan fraktur tengkorak jika manajemen persalinan tidak dilakukan dengan baik. Deteksi kontraksi uterus dengan alat uterine electromyography menggunakan elektroda permukaan yang dianggap satu inovasi pemantauan his yang dinilai efektif dan efisien, akurat dan tanpa resiko. Telaah artikel ini bertujuan untuk menganalisa pemanfaatan alat deteksi kontraksi uterus pada ibu bersalin dengan menggunakan alat uterine electromyography. Metode telaah artikel dengan cara systematic review pada rumusan pertanyaan PICO dengan mencari judul artikel pada database online (ProQuest, Sage Journal, Science Direct, Scopus dan googlescholar). Artikel yang ditelaah telah sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil yang diperoleh secara umum dapat disimpulkan bahwa kontraksi uterus pada ibu bersalin dapat dideteksi dengan menggunakan uterine electromyography berdasarkan pengukuran kelistrikan otot rahim saat berkontraksi yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan alat pemeriksaan kontraksi uterus yang akurat dan mudah digunakan, The maternal mortality rate is still quite high in 2022, which is 3,572 people, efforts are still needed so that the target of Indonesia's golden age of 2030 can be achieved. Prevention of complications during labor will reduce maternal morbidity and mortality. One of the important components that must be monitored in labor is uterine contractions to identify complications in the labor process. Dystocia in labor can also be caused by abnormal contractions, the impact of this on the mother is intrapartum infection, uterine rupture, fistula formation, pelvic floor muscle injury. While in the fetus it has the potential to cause caput succedaneum and fetal head molasses and can even result in skull fractures if labor management is not carried out properly. Detection of uterine contractions with uterine electromyography using surface electrodes is considered an innovation in monitoring his that is considered effective and efficient, accurate and without risk. This article review aims to analyze the use of uterine contraction detection tools in mothers in labor using uterine electromyography. The article review method is a systematic review of the PICO question formulation by searching for article titles in online databases (ProQuest, Sage Journal, Science Direct, Scopus and googlescholar). The reviewed articles have met the inclusion criteria. The results obtained in general can be concluded that uterine contractions in women in labor can be detected using uterine electromyography based on the measurement of uterine muscle electricity during contractions which can be further developed to produce an accurate and easy-to-use uterine contraction examination tool.
- Published
- 2024