1. Pelatihan Kader Posyandu Mengukur Panjang Badan Balita Menggunakan Papan Ukur Tinggi Badan Modifikasi
- Author
-
Sinaga, Haripin, Manalu, Mincu, Yusnita , Yusnita, Sinaga, Haripin, Manalu, Mincu, and Yusnita , Yusnita
- Abstract
Mengembangkan alat ukur yang sederhana dan memiliki presisi yang tinggi sudah menjadi kebutuhan di tingkat masyarakat mengingat saat ini indikator tinggi badan menurut umur (TB/U) menjadi indikator utama dalam menilai status stunting. Ketrampilan kader posyandu mengukur panjang badan anak perlu dilatih. Tujuan meningkatkan keterampilan kader mengukur panjang badan anak dan menentukan status gizi. Lokasi pengabdian kepada masyarakat adalah desa Jangga Toruan, Kecamatan Lumban Julu, Tobasa. Posyandu di Desa tidak memiliki alat ukur panjang badan yang standar dan masih menggunakan meteran kain untuk mengukur tinggi dan panjang badan balita. Sebanyak 20 kader posyandu dari desa Jangga Toruan dilatih cara mengukur panjang badan menggunakan papan alas ukur, membaca hasil ukur dan menentukan status gizi serta mencatat hasil pada buku laporan untuk menilai perubahan keterampilan dilakukan observasi untuk menilai 10 item keterampilan kader. Sebelum pelatihan, sebagian besar kader tidak terampil melakukan tahapan pengukuran dan setelah pelatihan, kader menjadi terampil. Luaran kegiatan ari kegiatan pengabdian masyarakat adalah tersedianya papan alas ukur panjang badan portable dan komunikatif dan dilengkapi dengan buku panduan. Dari 10 item tahapan pengukuran panjang badan yang disajikan dalam form observasi, 8 item diantaranya kader sudah terampil melakukannya. Dua item yang kurang terampil adalah melaporkan status gizi dan menghitung prevalensi stunting., Mengembangkan alat ukur yang sederhana dan memiliki presisi yang tinggi sudah menjadi kebutuhan di tingkat masyarakat mengingat saat ini indikator tinggi badan menurut umur (TB/U) menjadi indikator utama dalam menilai status stunting. Ketrampilan kader posyandu mengukur panjang badan anak perlu dilatih. Tujuan meningkatkan keterampilan kader mengukur panjang badan anak dan menentukan status gizi Lokasi pengabdian kepada masyarakat adalah desa Jangga Toruan, Kecamatan Lumban Julu, Tobasa. Posyandu di Desa tidak memiliki alat ukur panjang badan yang standar dan masih menggunakan meteran kain untuk mengukur tinggi dan panjang badan balita. Sebanyak 20 kader posyandu dari desa Jangga Toruan dilatih cara mengukur panjang badan menggunakan papan alas ukur, membaca hasil ukur dan menentukan status gizi serta mencatat hasil pada buku laporan untuk menilai perubahan keterampilan dilakukan observasi untuk menilai 10 item keterampilan kader. Sebelum pelatihan, sebagian besar kader tidak terampil melakukan tahapan pengukuran dan setelah pelatihan, kader menjadi terampil. Luaran kegiatan ari kegiatan pengabdian masyarakat adalah tersedianya papan alas ukur panjang badan portable dan komunikatif dan dilengkapi dengan buku panduan. Dari 10 item tahapan pengukuran panjang badan yang disajikan dalam form observasi, 8 item diantaranya kader sudah terampil melakukannya. Dua item yang kurang terampil adalah melaporkan status gizi dan menghitung prevalensi stunting. more...
- Published
- 2023