Search

Dalam pembelajaran matematika terdapat lima kemampuan dasar yang penting untuk dikuasai siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran matematika. Diantara kemampuan tersebut terdapat dua kemampuan yang saling berkaitan antara satu sama lain. Adapun kemampuan tersebut adalah representasi matematis dan pemecahan masalah. Representasi matematis sangat berperan penting dalam menentukan bagaimana sikap siswa ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan atau dalam memberikan jawaban saat memecahkan suatu permasalahan yang ada khususnya permasalahan matematika. Diantara permasalahan matematika yang ada dewasa ini marak digalakkannya pembelajaran yang menggunakan masalah berbasis HOTS. Masalah berbasis HOTS yang dimaksud adalah masalah matematika yang mengasah skill analisis evaluasi atau mencipta siswa dalam memecahkannya. Salah satu instrumen yang dapat mengasah skill analisis evaluasi atau mencipta siswa adalah tes penalaran analogi. Tes penalaran analogi merupakan suatu tes yang terdiri atas masalah sumber dan masalah target dimana dalam menyelesaikannya siswa dapat mencari persamaan dari masalah sumber dengan masalah target sehingga masalah target dapat terselesaikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana output dari penelitian ini adalah deskripsi representasi matematis siswa dalam memecahkan masalah HOTS melalui tes penalaran analogi ditinjau dari gender. Penelitian ini dilakukan di salah satu MTsN di Bukittinggi dengan kelas subjek penelitian kelas VIII.7. Berdasarkan hasil tes penalaran analogi dipilihlah tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan untuk diwawancarai. Adapun dalam proses analisis data hal pertama yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data berupa jawaban siswa terhadap tes penalaran analogi. Setelah mendapatkan data tersebut hasil jawaban siswa di scan dan diperiksa guna mempermudah peneliti memilih subjek penelitian untuk diwawancarai. Setelah diperiksa dipilihlah enam siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki d

Dalam pembelajaran matematika terdapat lima kemampuan dasar yang penting untuk dikuasai siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran matematika. Diantara kemampuan tersebut terdapat dua kemampuan yang saling berkaitan antara satu sama lain. Adapun kemampuan tersebut adalah representasi matematis dan pemecahan masalah. Representasi matematis sangat berperan penting dalam menentukan bagaimana sikap siswa ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan atau dalam memberikan jawaban saat memecahkan suatu permasalahan yang ada khususnya permasalahan matematika. Diantara permasalahan matematika yang ada dewasa ini marak digalakkannya pembelajaran yang menggunakan masalah berbasis HOTS. Masalah berbasis HOTS yang dimaksud adalah masalah matematika yang mengasah skill analisis evaluasi atau mencipta siswa dalam memecahkannya. Salah satu instrumen yang dapat mengasah skill analisis evaluasi atau mencipta siswa adalah tes penalaran analogi. Tes penalaran analogi merupakan suatu tes yang terdiri atas masalah sumber dan masalah target dimana dalam menyelesaikannya siswa dapat mencari persamaan dari masalah sumber dengan masalah target sehingga masalah target dapat terselesaikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana output dari penelitian ini adalah deskripsi representasi matematis siswa dalam memecahkan masalah HOTS melalui tes penalaran analogi ditinjau dari gender. Penelitian ini dilakukan di salah satu MTsN di Bukittinggi dengan kelas subjek penelitian kelas VIII.7. Berdasarkan hasil tes penalaran analogi dipilihlah tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan untuk diwawancarai. Adapun dalam proses analisis data hal pertama yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data berupa jawaban siswa terhadap tes penalaran analogi. Setelah mendapatkan data tersebut hasil jawaban siswa di scan dan diperiksa guna mempermudah peneliti memilih subjek penelitian untuk diwawancarai. Setelah diperiksa dipilihlah enam siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan

Dalam pembelajaran matematika terdapat lima kemampuan dasar yang penting untuk dikuasai siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran matematika. Diantara kemampuan tersebut terdapat dua kemampuan yang saling berkaitan antara satu sama lain. Adapun kemampuan tersebut adalah representasi matematis dan pemecahan masalah. Representasi matematis sangat berperan penting dalam menentukan bagaimana sikap siswa ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan atau dalam memberikan jawaban saat memecahkan suatu permasalahan yang ada khususnya permasalahan matematika. Diantara permasalahan matematika yang ada dewasa ini marak digalakkannya pembelajaran yang menggunakan masalah berbasis HOTS. Masalah berbasis HOTS yang dimaksud adalah masalah matematika yang mengasah skill analisis evaluasi atau mencipta siswa dalam memecahkannya. Salah satu instrumen yang dapat mengasah skill analisis evaluasi atau mencipta siswa adalah tes penalaran analogi. Tes penalaran analogi merupakan suatu tes yang terdiri atas masalah sumber dan masalah target dimana dalam menyelesaikannya siswa dapat mencari persamaan dari masalah sumber dengan masalah target sehingga masalah target dapat terselesaikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana output dari penelitian ini adalah deskripsi representasi matematis siswa dalam memecahkan masalah HOTS melalui tes penalaran analogi ditinjau dari gender. Penelitian ini dilakukan di salah satu MTsN di Bukittinggi dengan kelas subjek penelitian kelas VIII.7. Berdasarkan hasil tes penalaran analogi dipilihlah tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan untuk diwawancarai. Adapun dalam proses analisis data hal pertama yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data berupa jawaban siswa terhadap tes penalaran analogi. Setelah mendapatkan data tersebut hasil jawaban siswa di scan dan diperiksa guna mempermudah peneliti memilih subjek penelitian untuk diwawancarai. Setelah diperiksa dipilihlah enam siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan