22 results on '"Nafi Ahmad"'
Search Results
2. Pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMA Unggulan BPPT Al Fattah Lamongan / Ahmad Akbar Nafi'
- Author
-
Nafi', Ahmad Akbar and Nafi', Ahmad Akbar
- Published
- 2020
3. Pelaksanaan pembelajaran sejarah di SMA Unggulan BPPT Al Fattah Lamongan / Ahmad Akbar Nafi'
- Author
-
Nafi', Ahmad Akbar and Nafi', Ahmad Akbar
- Published
- 2020
4. Optimasi Pembuatan Daging Tiruan Umbi Porang (Amorphophallus oncophyllus) dan Isolat Protein Kedelai dengan Metode RSM (Response Surface Methodology)
- Author
-
Lindriati, Triana, Nafi, Ahmad, Sari, Zelika Gita, Lindriati, Triana, Nafi, Ahmad, and Sari, Zelika Gita
- Abstract
Meat analogue is a form of product which has originated from vegetal component which has a lot of tissue and could replace animal meat. The forming of meat analogue is using the extrusion technique. Primary ingredient which used is isolate soy protein and water, but also it is able to be added by other carbohydrates source such as porang bulb (Amorphophallus oncophyllus) wherewith increase the functional character over the meat analogue. This research is aimed for identify the optimum condition of proper treatment between the water additional formulation, isolate soy protein, porang bulb, therewithal the extrusion time. This reasearch was conducted in 5 phases: (1) determining the water content, isolate soy protein and porang bulb powder extrution time; (2) undertaking the randomization box-behnken model over RSM method. (3) Meat analogue forming based on the related randomization; (4) analysed parameters are; texture, WHC, OHC, protein solubility and organoleptic. The data analysis is using RSM Analyze. The optimization result of porang bulb meat analogue in the formulation of 90% water content, 18 minutes of extrusion time and 50% of used isolate soy protein. Meat analogue character with the optimization result as follows: texture 66,93 g/mm, WHC 304,98%, OHC 60,15%, protein solubility 80,06% and organoleptic 70,6%.
- Published
- 2019
5. Karakteristik Fisik, Kimia, dan Organoleptik Fruit Leather Sirsak dengan Penambahan Karagenan dan Tepung Koro Pedang
- Author
-
nafi, ahmad, Giyarto, Giyarto, Agustin, Rina Dias, nafi, ahmad, Giyarto, Giyarto, and Agustin, Rina Dias
- Abstract
Sirsak banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Produktivitas buah sirsak cenderung meningkat, namun tidak berbanding lurus dengan ragam pemanfaatannya. Alternatif pengobatan prospektif yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah buah sirsak menjadi fruit leather. Namun, perlu ditambahkan bahan lain untuk meningkatkan plastisitas kulit buah. Karagenan dan tepung kacang koro merupakan bahan yang potensial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fruit leather sirsak dengan variasi penambahan karagenan dan tepung kacang koro, serta mengetahui perlakuan yang menghasilkan karakteristik fruit leather yang lebih baik dan disukai. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, artinya perbandingan antara karagenan dan tepung kacang koro adalah (100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75 %, dan 0%:100%) dari 1% dari total bahan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan karagenan dan tepung kacang koro berpengaruh nyata terhadap ringan, kuat tarik, elongasi, kadar air, kadar protein, kadar abu, dan kadar karbohidrat. Sebaliknya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio karagenan dan tepung kacang koro terhadap kadar lemak dan karakteristik organoleptik. Perlakuan formulasi terbaik antara karagenan dan tepung kacang koro adalah pada perbandingan 100%:0%, dengan ligthness 62,95; 0,46 mPa kekuatan tarik; 58,67% dari elongasi; 16,49% kadar air; 1,58% kandungan lemak; 6,79% kandungan protein; 0,89% kadar abu; 74,25% kandungan karbohidrat; 48% preferensi warna dikategorikan ke dalam kriteria suka; 32% preferensi rasa dikategorikan ke dalam kriteria suka; 36% preferensi aroma dikategorikan ke dalam kriteria agak suka; 32% preferensi tekstur dikategorikan ke dalam kriteria agak suka; dan 32% dari keseluruhan preferensi dikategorikan ke dalam kriteria yang sama., Soursop is widely cultivated by farmers in Indonesia. The productivity of soursop tends to increase, but it is not directly proportional to its variety of utilization. The prospective alternative treatment that can be done is by processing the soursop into fruit leather. However, it is necessary to add other ingredients to improve the plasticity of the fruit leather. Carrageenan and jack bean flour are the potential ingredients. This research was conducted to know the characteristics of soursoup fruit leather with variations of carrageenan and jack bean flour addition, and determine the treatment that produces the better and preferred characteristics of fruit leather. The design of this research was Completely Randomized Design (RAL) of single factor, which means the ratio between carageenan and jack bean flour were (100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75%, and 0%:100%) from 1% of the total ingredients and each treatment was repeated 3 times. The research results showed that the ratio between carrageenan and jack bean flour gave a significant effect on the lightness, tensile strength, elongation, water content, protein content, ash content, and carbohydrate content. In contast, there was no significant effect of the ratio between carrageenan and jack bean flour on the fat content and organoleptic characteristics. The best formulation of the treatment between carrageenan and jack bean flour was at the ratio 100%:0%, with 62,95 of ligthness; 0.46 mPa of tensile strength; 58,67% of elongation; 16,49% of water content; 1.58% of fat content; 6,79% of protein content; 0.89% of ash content; 74,25% of carbohydrate content; 48% of color preferences categorized into like criteria; 32% of taste preferences categorized into like criteria; 36% of aroma preferences categorized into rather like criteria; 32% of texture preferences categorized into rather like criteria; and 32% of whole preferences categorized into like criteria.
- Published
- 2018
6. Karakteristik Fisik, Kimia, dan Organoleptik Fruit Leather Sirsak dengan Penambahan Karagenan dan Tepung Koro Pedang
- Author
-
nafi, ahmad, Giyarto, Giyarto, Agustin, Rina Dias, nafi, ahmad, Giyarto, Giyarto, and Agustin, Rina Dias
- Abstract
Sirsak banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Produktivitas buah sirsak cenderung meningkat, namun tidak berbanding lurus dengan ragam pemanfaatannya. Alternatif pengobatan prospektif yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah buah sirsak menjadi fruit leather. Namun, perlu ditambahkan bahan lain untuk meningkatkan plastisitas kulit buah. Karagenan dan tepung kacang koro merupakan bahan yang potensial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fruit leather sirsak dengan variasi penambahan karagenan dan tepung kacang koro, serta mengetahui perlakuan yang menghasilkan karakteristik fruit leather yang lebih baik dan disukai. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, artinya perbandingan antara karagenan dan tepung kacang koro adalah (100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75 %, dan 0%:100%) dari 1% dari total bahan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan karagenan dan tepung kacang koro berpengaruh nyata terhadap ringan, kuat tarik, elongasi, kadar air, kadar protein, kadar abu, dan kadar karbohidrat. Sebaliknya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio karagenan dan tepung kacang koro terhadap kadar lemak dan karakteristik organoleptik. Perlakuan formulasi terbaik antara karagenan dan tepung kacang koro adalah pada perbandingan 100%:0%, dengan ligthness 62,95; 0,46 mPa kekuatan tarik; 58,67% dari elongasi; 16,49% kadar air; 1,58% kandungan lemak; 6,79% kandungan protein; 0,89% kadar abu; 74,25% kandungan karbohidrat; 48% preferensi warna dikategorikan ke dalam kriteria suka; 32% preferensi rasa dikategorikan ke dalam kriteria suka; 36% preferensi aroma dikategorikan ke dalam kriteria agak suka; 32% preferensi tekstur dikategorikan ke dalam kriteria agak suka; dan 32% dari keseluruhan preferensi dikategorikan ke dalam kriteria yang sama., Soursop is widely cultivated by farmers in Indonesia. The productivity of soursop tends to increase, but it is not directly proportional to its variety of utilization. The prospective alternative treatment that can be done is by processing the soursop into fruit leather. However, it is necessary to add other ingredients to improve the plasticity of the fruit leather. Carrageenan and jack bean flour are the potential ingredients. This research was conducted to know the characteristics of soursoup fruit leather with variations of carrageenan and jack bean flour addition, and determine the treatment that produces the better and preferred characteristics of fruit leather. The design of this research was Completely Randomized Design (RAL) of single factor, which means the ratio between carageenan and jack bean flour were (100%:0%, 75%:25%, 50%:50%, 25%:75%, and 0%:100%) from 1% of the total ingredients and each treatment was repeated 3 times. The research results showed that the ratio between carrageenan and jack bean flour gave a significant effect on the lightness, tensile strength, elongation, water content, protein content, ash content, and carbohydrate content. In contast, there was no significant effect of the ratio between carrageenan and jack bean flour on the fat content and organoleptic characteristics. The best formulation of the treatment between carrageenan and jack bean flour was at the ratio 100%:0%, with 62,95 of ligthness; 0.46 mPa of tensile strength; 58,67% of elongation; 16,49% of water content; 1.58% of fat content; 6,79% of protein content; 0.89% of ash content; 74,25% of carbohydrate content; 48% of color preferences categorized into like criteria; 32% of taste preferences categorized into like criteria; 36% of aroma preferences categorized into rather like criteria; 32% of texture preferences categorized into rather like criteria; and 32% of whole preferences categorized into like criteria.
- Published
- 2018
7. GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN, KABUPATEN JEMBER
- Author
-
Ningtyias, Farida Wahyu, Prasetyowati, Irma, Astuti, Ida Srisurani Wiji, Muslicha, Siti, Nafi', Ahmad, Haryono, Ahmad, Ningtyias, Farida Wahyu, Prasetyowati, Irma, Astuti, Ida Srisurani Wiji, Muslicha, Siti, Nafi', Ahmad, and Haryono, Ahmad
- Abstract
The good procurement of the food in a boarding school has guarantee the nutritional needs of the students. This study aims to describe the implementation of the food in the boarding school in the district of Jember. This type of research is qualitative research with descriptive approach using primary and secondary data. The informant in this study is the executive management of the boarding school and the cheff manager. The Processing and analyzing of data is using content analysis and presented in narrative form and quote. The results showed a third implementation of the boarding school was a self-managed non-commercial. The executive manager was Ning (daughter of the owner of boarding school) or coordinator of ustadzah (teacher). Only NI boarding school that has a menu cycle i.e 10 days cycle menu, budget planning is done by those responsible for food manager and Ndalem (family members of the owner of boarding house). Purchases made directly groceries every day, which storage was FIFO. Food preparation is done two times, in the morning hours of 6:00 pm and 15:00 pm. There was no calculation for nutritional adequacy andthe students consumption were still in the deficit category. Food procurement in a boarding school need to increase with planning optimizing
- Published
- 2018
8. GAMBARAN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN, KABUPATEN JEMBER
- Author
-
Ningtyias, Farida Wahyu, Prasetyowati, Irma, Astuti, Ida Srisurani Wiji, Muslicha, Siti, Nafi', Ahmad, Haryono, Ahmad, Ningtyias, Farida Wahyu, Prasetyowati, Irma, Astuti, Ida Srisurani Wiji, Muslicha, Siti, Nafi', Ahmad, and Haryono, Ahmad
- Abstract
The good procurement of the food in a boarding school has guarantee the nutritional needs of the students. This study aims to describe the implementation of the food in the boarding school in the district of Jember. This type of research is qualitative research with descriptive approach using primary and secondary data. The informant in this study is the executive management of the boarding school and the cheff manager. The Processing and analyzing of data is using content analysis and presented in narrative form and quote. The results showed a third implementation of the boarding school was a self-managed non-commercial. The executive manager was Ning (daughter of the owner of boarding school) or coordinator of ustadzah (teacher). Only NI boarding school that has a menu cycle i.e 10 days cycle menu, budget planning is done by those responsible for food manager and Ndalem (family members of the owner of boarding house). Purchases made directly groceries every day, which storage was FIFO. Food preparation is done two times, in the morning hours of 6:00 pm and 15:00 pm. There was no calculation for nutritional adequacy andthe students consumption were still in the deficit category. Food procurement in a boarding school need to increase with planning optimizing
- Published
- 2018
9. Perancangan buku cerita bergambar tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk anak / Ahmad Aqil Nafi
- Author
-
Nafi, Ahmad Aqil and Nafi, Ahmad Aqil
- Abstract
ABSTRAK Nafi Ahmad Aqil. 2017. Perancangan Buku Cerita Bergambar tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk Anak . Skripsi Program Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Hariyanto M.Hum. (II) Drs. Didiek Rahmanadji M.Pd. Kata Kunci Perancangan Buku Cerita Bergambar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Hal ini membuat kekayaan alam Indonesia diinginkan oleh bangsa-bangsa lain. Hal ini telah terjadi sejak lama beberapa bangsa asing mencoba menguasai kekayaan alam yang ada di Indonesia. Banyak peristiwa yang terjadi sejak dahulu. Namun kemerdekaan Indonesia baru dapat diraih pada tanggal 17 Agustus 1945. Kesadaran terhadap sejarah Indonesia bisa ditanamkan kepada anak dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan nasionalisme terhadap Negara Indonesia. Diperlukan model perancangan dalam menyusun produk berupa buku cerita bergambar tentang peristiwa menjelang kemerdekaan Indonesia. Model perancangan yang digunakan adalah model perancangan prosedural yaitu menggunakan langkah-langkah yang berurutan dan terstruktur dalam menghasilkan produk. Anak-anak dalam rentang usia 7-13 tahun menjadi target audiens dalam perancangan buku cerita bergambar ini. Tujuan dari perancangan ini adalah sebuah media berupa buku cerita bergambar Menjelang Proklamasi Kemerdekaan yang berisi tentang peristiwa menjelang kemerdekaan Indonesia. Memiliki konten berupa cerita yang dilengkapi oleh gambar ilustrasi untuk memudahkan pembaca anak memahami apa yang diceritakan dalam buku. Illustrasi pun dibuat menggunakan gaya kartunis sesuai dengan selera anak-anak. Selain itu juga ada beberapa media pendukung dari produk buku cerita bergambar. ABSTRACT Nafi Ahmad Aqil. 2017. The Design of Story Books on the Proclamation of Indonesian Independence for Children . Thesis Visual Communication Design Program Faculty of Letters. Malang State University. Counselor (1) Dr. Hariyanto M.Hum. (II) Drs. Did
- Published
- 2017
10. Perancangan buku cerita bergambar tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk anak / Ahmad Aqil Nafi
- Author
-
Nafi, Ahmad Aqil, 1. Hariyanto ; 2. Didiek Rahmanadji, Nafi, Ahmad Aqil, and 1. Hariyanto ; 2. Didiek Rahmanadji
- Published
- 2017
11. Perancangan buku cerita bergambar tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk anak / Ahmad Aqil Nafi
- Author
-
Nafi, Ahmad Aqil and Nafi, Ahmad Aqil
- Abstract
ABSTRAK Nafi Ahmad Aqil. 2017. Perancangan Buku Cerita Bergambar tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk Anak . Skripsi Program Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Hariyanto M.Hum. (II) Drs. Didiek Rahmanadji M.Pd. Kata Kunci Perancangan Buku Cerita Bergambar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Hal ini membuat kekayaan alam Indonesia diinginkan oleh bangsa-bangsa lain. Hal ini telah terjadi sejak lama beberapa bangsa asing mencoba menguasai kekayaan alam yang ada di Indonesia. Banyak peristiwa yang terjadi sejak dahulu. Namun kemerdekaan Indonesia baru dapat diraih pada tanggal 17 Agustus 1945. Kesadaran terhadap sejarah Indonesia bisa ditanamkan kepada anak dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan nasionalisme terhadap Negara Indonesia. Diperlukan model perancangan dalam menyusun produk berupa buku cerita bergambar tentang peristiwa menjelang kemerdekaan Indonesia. Model perancangan yang digunakan adalah model perancangan prosedural yaitu menggunakan langkah-langkah yang berurutan dan terstruktur dalam menghasilkan produk. Anak-anak dalam rentang usia 7-13 tahun menjadi target audiens dalam perancangan buku cerita bergambar ini. Tujuan dari perancangan ini adalah sebuah media berupa buku cerita bergambar Menjelang Proklamasi Kemerdekaan yang berisi tentang peristiwa menjelang kemerdekaan Indonesia. Memiliki konten berupa cerita yang dilengkapi oleh gambar ilustrasi untuk memudahkan pembaca anak memahami apa yang diceritakan dalam buku. Illustrasi pun dibuat menggunakan gaya kartunis sesuai dengan selera anak-anak. Selain itu juga ada beberapa media pendukung dari produk buku cerita bergambar. ABSTRACT Nafi Ahmad Aqil. 2017. The Design of Story Books on the Proclamation of Indonesian Independence for Children . Thesis Visual Communication Design Program Faculty of Letters. Malang State University. Counselor (1) Dr. Hariyanto M.Hum. (II) Drs. Did
- Published
- 2017
12. PEMBUATAN GARAM GURIH JAMUR MERANG DENGAN VARIASI LAMA HIDROLISIS DAN LAMA FERMENTASI
- Author
-
Nafi, Ahmad, Hidayah, Nurud, Permata, Rika, Nafi, Ahmad, Hidayah, Nurud, and Permata, Rika
- Abstract
Garam gurih merupakan garam yang disalut dengan MSG sehingga rasanya gurih berbeda dari garam biasanya. bahan tambahan makanan (BTM) peguat cita rasa (flavour enchancer) sintetis yang banyak digunakan di Indonesia adalah monosodium glutamat (MSG) yang keamanannya masih diragukan. Salah satu alternatif pembangkit cita rasa yang berasal dari bahan alami yaitu hidrolisat jamur merang yang diperoleh dengan teknik hidrolisis enzimatis dan fermentasi larutan garam. Hidrolisis enzimatis akan memecah protein menjadi peptida rantai pendek dan asam amino yang berpotensi sebagai penguat cita rasa. Fermentasi larutan garam akan berfungsi sebagai penyeleksi organisme. Mikroorganisme yang berperan akan menghidrolisis protein menjadi asam asam amino membentuk cita rasa gurih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi lama hidrolisis dan lama fermentasi yang terbaik terhadap garam gurih yang dihasilkan. Variasi lama hidrolisis dan fermentasi larutan garam yang tepat adalah A3B2 ( lama hidrolisis 10 jam, fermentasi 2 minggu), dengan hasil rendemen 30,95 %), kecerahan (L) 66,70, produksi maillard 0,14 AU dan total padatan terlarut 5 % . Sifat kimia yang dimiliki garam gurih (kadar air 1,05%; kadar abu 79,34%; kadar protein terlarut 4,81 mg dam kadar lemak 0,29 %). Uji Organoleptik penerimaan garam gurih yang disukai sebesar 8 %  dan agak disukai 52 %.
- Published
- 2016
13. PEMBUATAN GARAM GURIH JAMUR MERANG DENGAN VARIASI LAMA HIDROLISIS DAN LAMA FERMENTASI
- Author
-
Nafi, Ahmad, Hidayah, Nurud, Permata, Rika, Nafi, Ahmad, Hidayah, Nurud, and Permata, Rika
- Abstract
Garam gurih merupakan garam yang disalut dengan MSG sehingga rasanya gurih berbeda dari garam biasanya. bahan tambahan makanan (BTM) peguat cita rasa (flavour enchancer) sintetis yang banyak digunakan di Indonesia adalah monosodium glutamat (MSG) yang keamanannya masih diragukan. Salah satu alternatif pembangkit cita rasa yang berasal dari bahan alami yaitu hidrolisat jamur merang yang diperoleh dengan teknik hidrolisis enzimatis dan fermentasi larutan garam. Hidrolisis enzimatis akan memecah protein menjadi peptida rantai pendek dan asam amino yang berpotensi sebagai penguat cita rasa. Fermentasi larutan garam akan berfungsi sebagai penyeleksi organisme. Mikroorganisme yang berperan akan menghidrolisis protein menjadi asam asam amino membentuk cita rasa gurih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi lama hidrolisis dan lama fermentasi yang terbaik terhadap garam gurih yang dihasilkan. Variasi lama hidrolisis dan fermentasi larutan garam yang tepat adalah A3B2 ( lama hidrolisis 10 jam, fermentasi 2 minggu), dengan hasil rendemen 30,95 %), kecerahan (L) 66,70, produksi maillard 0,14 AU dan total padatan terlarut 5 % . Sifat kimia yang dimiliki garam gurih (kadar air 1,05%; kadar abu 79,34%; kadar protein terlarut 4,81 mg dam kadar lemak 0,29 %). Uji Organoleptik penerimaan garam gurih yang disukai sebesar 8 %  dan agak disukai 52 %.
- Published
- 2016
14. Partial characterization of an enzymatic extract from Bentong ginger (Zingiber officinale var. Bentong)
- Author
-
Nafi', Ahmad, Foo, Hooi Ling, Bakar, Jamilah, Mohd Ghazali, Hasanah, Nafi', Ahmad, Foo, Hooi Ling, Bakar, Jamilah, and Mohd Ghazali, Hasanah
- Abstract
Extraction of protease from a local ginger rhizome (Zingiber officinale var. Bentong) was carried out. The effect of extraction pH (6.4, 6.8, 7.0, 7.2, 7.6, 8.0, 8.4, and 8.8) and stabilizers (0.2% ascorbic acid, 0.2% ascorbic acid and 5 mM EDTA, or 10 mM cysteine and 5 mM EDTA) on protease activity during extraction was examined. pH 7.0 potassium phosphate buffer and 10 mM cysteine in combination with 5 mM EDTA as stabilizer were found to be the most effective conditions. The extraction procedure yielded 0.73% of Bentong ginger protease (BGP) with a specific activity of 24.8±0.2 U/mg protein. Inhibitory tests with some protease inhibitors classified the enzyme as a cysteine protease. The protease showed optimum activity at 60 °C and pH 6-8, respectively. The enzyme was completely inhibited by heavy metal cations such as Cu2+, and Hg2+. SDS stimulated the activity of enzyme, while emulsifiers (Tween 80 and Tween 20) slightly reduced its activity. The kinetic analysis showed that the protease has Km and Vmax values of 0.21 mg mL-1 and 34.48 mg mL-1 min-1, respectively. The dried enzyme retained its activity for 22 months when stored at -20 °C.
- Published
- 2014
15. Partial characterization of an enzymatic extract from Bentong ginger (Zingiber officinale var. Bentong)
- Author
-
Nafi', Ahmad, Foo, Hooi Ling, Bakar, Jamilah, Mohd Ghazali, Hasanah, Nafi', Ahmad, Foo, Hooi Ling, Bakar, Jamilah, and Mohd Ghazali, Hasanah
- Abstract
Extraction of protease from a local ginger rhizome (Zingiber officinale var. Bentong) was carried out. The effect of extraction pH (6.4, 6.8, 7.0, 7.2, 7.6, 8.0, 8.4, and 8.8) and stabilizers (0.2% ascorbic acid, 0.2% ascorbic acid and 5 mM EDTA, or 10 mM cysteine and 5 mM EDTA) on protease activity during extraction was examined. pH 7.0 potassium phosphate buffer and 10 mM cysteine in combination with 5 mM EDTA as stabilizer were found to be the most effective conditions. The extraction procedure yielded 0.73% of Bentong ginger protease (BGP) with a specific activity of 24.8±0.2 U/mg protein. Inhibitory tests with some protease inhibitors classified the enzyme as a cysteine protease. The protease showed optimum activity at 60 °C and pH 6-8, respectively. The enzyme was completely inhibited by heavy metal cations such as Cu2+, and Hg2+. SDS stimulated the activity of enzyme, while emulsifiers (Tween 80 and Tween 20) slightly reduced its activity. The kinetic analysis showed that the protease has Km and Vmax values of 0.21 mg mL-1 and 34.48 mg mL-1 min-1, respectively. The dried enzyme retained its activity for 22 months when stored at -20 °C.
- Published
- 2014
16. Analisis Trilemma Kebijakan Moneter dalam Mempengaruhi Inflasi dan Pertumbuhan PDB ASEAN – 5
- Author
-
Nafi, Ahmad and Nafi, Ahmad
- Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh trilemma dalam kebijakan moneter terhadap tingkat inflasi dan pertumbuhan PDB ASEAN - 5. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series dan cross section. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode panel data. Hasil penelitian menunjukan bahwa terhadap inflasi independensi moneter (MI) memiliki hubungan positif signifikan, stabilitas nilai tukar (ERS) memiliki hubungan negatif tidak signifikan, dan integrasi keuangan (KAOPEN) memiliki hubungan negatif signifikan. Sedangkan terhadap pertumbuhan PDB, (MI) memiliki hubungan negatif tidak signifikan sedangkan (ERS) dan (KAOPEN) memiliki hubungan positif signifikan. Keyword : Trilemma, Kebijakan Moneter, Impossible Trinity, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi.
- Published
- 2014
17. Analisis Trilemma Kebijakan Moneter dalam Mempengaruhi Inflasi dan Pertumbuhan PDB ASEAN – 5
- Author
-
Nafi, Ahmad and Nafi, Ahmad
- Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh trilemma dalam kebijakan moneter terhadap tingkat inflasi dan pertumbuhan PDB ASEAN - 5. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series dan cross section. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode panel data. Hasil penelitian menunjukan bahwa terhadap inflasi independensi moneter (MI) memiliki hubungan positif signifikan, stabilitas nilai tukar (ERS) memiliki hubungan negatif tidak signifikan, dan integrasi keuangan (KAOPEN) memiliki hubungan negatif signifikan. Sedangkan terhadap pertumbuhan PDB, (MI) memiliki hubungan negatif tidak signifikan sedangkan (ERS) dan (KAOPEN) memiliki hubungan positif signifikan. Keyword : Trilemma, Kebijakan Moneter, Impossible Trinity, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi.
- Published
- 2014
18. Analisis Trilemma Kebijakan Moneter dalam Mempengaruhi Inflasi dan Pertumbuhan PDB ASEAN – 5
- Author
-
Nafi, Ahmad and Nafi, Ahmad
- Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh trilemma dalam kebijakan moneter terhadap tingkat inflasi dan pertumbuhan PDB ASEAN - 5. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series dan cross section. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode panel data. Hasil penelitian menunjukan bahwa terhadap inflasi independensi moneter (MI) memiliki hubungan positif signifikan, stabilitas nilai tukar (ERS) memiliki hubungan negatif tidak signifikan, dan integrasi keuangan (KAOPEN) memiliki hubungan negatif signifikan. Sedangkan terhadap pertumbuhan PDB, (MI) memiliki hubungan negatif tidak signifikan sedangkan (ERS) dan (KAOPEN) memiliki hubungan positif signifikan. Keyword : Trilemma, Kebijakan Moneter, Impossible Trinity, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi.
- Published
- 2014
19. Analisis Trilemma Kebijakan Moneter dalam Mempengaruhi Inflasi dan Pertumbuhan PDB ASEAN – 5
- Author
-
Nafi, Ahmad and Nafi, Ahmad
- Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh trilemma dalam kebijakan moneter terhadap tingkat inflasi dan pertumbuhan PDB ASEAN - 5. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series dan cross section. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode panel data. Hasil penelitian menunjukan bahwa terhadap inflasi independensi moneter (MI) memiliki hubungan positif signifikan, stabilitas nilai tukar (ERS) memiliki hubungan negatif tidak signifikan, dan integrasi keuangan (KAOPEN) memiliki hubungan negatif signifikan. Sedangkan terhadap pertumbuhan PDB, (MI) memiliki hubungan negatif tidak signifikan sedangkan (ERS) dan (KAOPEN) memiliki hubungan positif signifikan. Keyword : Trilemma, Kebijakan Moneter, Impossible Trinity, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi.
- Published
- 2014
20. Properties of proteolytic enzyme from ginger (Zingiber officinale Roscoe)
- Author
-
Nafi, Ahmad, Foo, Hooi Ling, Bakar, Jamilah, Mohd Ghazali, Hasanah, Nafi, Ahmad, Foo, Hooi Ling, Bakar, Jamilah, and Mohd Ghazali, Hasanah
- Abstract
Proteases in ginger rhizome have the potentials in industrial applications. This study was conducted to extract and characterize the proteolytic enzyme from ginger ( Zingiber officinale Roscoe). Ginger protease (GP) was extracted from ginger rhizome by homogenization with 100 mM potassium phosphate buffer pH 7.0 containing 10 mM cysteine and 5 mM EDTA which were found to be the most efficient extraction buffer and stabilizers. After centrifugation at 10,500 x g, protein in the crude extract was precipitated using 60% ammonium sulfate following which the precipitate was redissolved in 50 mM potassium phosphate buffer pH 7.0, dialyzed and then lyophilized. The extraction method yielded 0.94% (w/w of fresh weight) of GP with a specific activity of 27.6 ± 0.1 Unit/mg protein where 1 Unit is defined as the amount of protease causing an increase in absorbance by 1 unit per minute using azocasein as the substrate. Results show that the GP was completely inhibited by heavy metal cations i.e. Cu 2+ and Hg 2+ , and a thiol blocking agent or inhibitor, n-ethyl maleimide (NEM), indicating that GP is most probably a cysteine protease. The enzyme has an optimum temperature at 60 o C and the optimum pH ranged between pH 6 to 8. Monovalent cations (K + and Na + ) have no significant effect on activity of GP, but divalent and trivalent cations showed moderate inhibitory effect. Detergents such as sodium dodecyl sulfate increased the activity of GP while Tween 80 and Tween 20 slightly reduced the activity.
- Published
- 2013
21. Properties of proteolytic enzyme from ginger (Zingiber officinale Roscoe)
- Author
-
Nafi, Ahmad, Foo, Hooi Ling, Bakar, Jamilah, Mohd Ghazali, Hasanah, Nafi, Ahmad, Foo, Hooi Ling, Bakar, Jamilah, and Mohd Ghazali, Hasanah
- Abstract
Proteases in ginger rhizome have the potentials in industrial applications. This study was conducted to extract and characterize the proteolytic enzyme from ginger ( Zingiber officinale Roscoe). Ginger protease (GP) was extracted from ginger rhizome by homogenization with 100 mM potassium phosphate buffer pH 7.0 containing 10 mM cysteine and 5 mM EDTA which were found to be the most efficient extraction buffer and stabilizers. After centrifugation at 10,500 x g, protein in the crude extract was precipitated using 60% ammonium sulfate following which the precipitate was redissolved in 50 mM potassium phosphate buffer pH 7.0, dialyzed and then lyophilized. The extraction method yielded 0.94% (w/w of fresh weight) of GP with a specific activity of 27.6 ± 0.1 Unit/mg protein where 1 Unit is defined as the amount of protease causing an increase in absorbance by 1 unit per minute using azocasein as the substrate. Results show that the GP was completely inhibited by heavy metal cations i.e. Cu 2+ and Hg 2+ , and a thiol blocking agent or inhibitor, n-ethyl maleimide (NEM), indicating that GP is most probably a cysteine protease. The enzyme has an optimum temperature at 60 o C and the optimum pH ranged between pH 6 to 8. Monovalent cations (K + and Na + ) have no significant effect on activity of GP, but divalent and trivalent cations showed moderate inhibitory effect. Detergents such as sodium dodecyl sulfate increased the activity of GP while Tween 80 and Tween 20 slightly reduced the activity.
- Published
- 2013
22. Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran sebagai panunjang Pendekatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang / oleh Ahmad Nafi'
- Author
-
Nafi', Ahmad, 1. SUDARTO, TRIADI AGUNG, Nafi', Ahmad, and 1. SUDARTO, TRIADI AGUNG
- Published
- 2005
Catalog
Discovery Service for Jio Institute Digital Library
For full access to our library's resources, please sign in.