Search

Fotosuperkapasitor merupakan perangkat pemanen energi sekaligus penyimpanan energi terintegrasi. Integrasi antara DSSC dengan superkapasitor mampu meningkatkan kinerja dari dua perangkat yang berbeda fungsi dalam satu sistem terintegrasi. Salah satu komponen utama dalam sebuah divais pemanen energi terintegrasi adalah fotoanoda. Ketebalan material fotoanoda menjadi salah satu faktor utama yang menentukan performa sistem fotosuperkapasitor. Pada penelitian ini ketebalan fotoanoda dioptimasi dengan cara menvariasi ketebalan lapisan mesoporous TiO2 dan blocking layer. Lapisan mesoporous TiO2 berfungsi sebagai lapisan penyerap foton dari cahaya yang akan diubah menjadi elektron berupa energi listrik. Sementara itu blocking layer berfungsi sebagai penekan proses rekombinasi atau pencegah terjadinya kebocoran transfer elektron dalam fotoanoda TiO2 . Metode penelitian ini berfokus pada dua variasi yaitu variasi ketebalan mesoporous TiO2 menggunakan metode screen printing tipe mesh T-48 T-61 T-77 T-90 dan T-120 dan variasi jumlah blocking layer (BL 1 BL 2 BL 3 dan BL4) menggunakan metode spin coating. Proses farbikasi fotoanoda diawali dengan mendeposisikan blocking layer pada substrat FTO-glass pada 3000 rpm selama 1 menit. Selanjutnya mesoporous TiO2 dideposisi diatas blocking layer. Dilanjutkan pemanasan secara bertahap pada suhu 100 300 dan 500 deg C masing-masing selama 15 15 dan 30 menit. Sementara itu elektroda AC/CB disintesis dengan perbandingan AC 9 g CB 1 g menggunakan ball mill selama 24 jam dilanjutkan dideposisikan pada Al foil dengan teknik doctor blade. Struktur morfologi resistansi sifat optik fotoanoda dikaji melalui pengujian XRD SEM-EDAX EIS dan UV-Vis. Kinerja sistem fotoanoda diukur menggunakan I-V meter dengan instrumen Keithley SourceMeter 2400 dan Keithley Electrometer 6517B. Adapun performa elektroda dikaji melalui Cyclic Voltammetry (CV). Berdasarkan hasil analisis XRD teridentifikasi bahwa fotoanoda TiO2 memiliki fase anatase. Hasil SEM UV-Vis da

Fotosuperkapasitor merupakan perangkat pemanen energi sekaligus penyimpanan energi terintegrasi. Integrasi antara DSSC dengan superkapasitor mampu meningkatkan kinerja dari dua perangkat yang berbeda fungsi dalam satu sistem terintegrasi. Salah satu komponen utama dalam sebuah divais pemanen energi terintegrasi adalah fotoanoda. Ketebalan material fotoanoda menjadi salah satu faktor utama yang menentukan performa sistem fotosuperkapasitor. Pada penelitian ini ketebalan fotoanoda dioptimasi dengan cara menvariasi ketebalan lapisan mesoporous TiO2 dan blocking layer. Lapisan mesoporous TiO2 berfungsi sebagai lapisan penyerap foton dari cahaya yang akan diubah menjadi elektron berupa energi listrik. Sementara itu blocking layer berfungsi sebagai penekan proses rekombinasi atau pencegah terjadinya kebocoran transfer elektron dalam fotoanoda TiO2 . Metode penelitian ini berfokus pada dua variasi yaitu variasi ketebalan mesoporous TiO2 menggunakan metode screen printing tipe mesh T-48 T-61 T-77 T-90 dan T-120 dan variasi jumlah blocking layer (BL 1 BL 2 BL 3 dan BL4) menggunakan metode spin coating. Proses farbikasi fotoanoda diawali dengan mendeposisikan blocking layer pada substrat FTO-glass pada 3000 rpm selama 1 menit. Selanjutnya mesoporous TiO2 dideposisi diatas blocking layer. Dilanjutkan pemanasan secara bertahap pada suhu 100 300 dan 500 deg C masing-masing selama 15 15 dan 30 menit. Sementara itu elektroda AC/CB disintesis dengan perbandingan AC 9 g CB 1 g menggunakan ball mill selama 24 jam dilanjutkan dideposisikan pada Al foil dengan teknik doctor blade. Struktur morfologi resistansi sifat optik fotoanoda dikaji melalui pengujian XRD SEM-EDAX EIS dan UV-Vis. Kinerja sistem fotoanoda diukur menggunakan I-V meter dengan instrumen Keithley SourceMeter 2400 dan Keithley Electrometer 6517B. Adapun performa elektroda dikaji melalui Cyclic Voltammetry (CV). Berdasarkan hasil analisis XRD teridentifikasi bahwa fotoanoda TiO2 memiliki fase anatase. Hasil SEM UV-Vis da

Fotosuperkapasitor merupakan perangkat pemanen energi sekaligus penyimpanan energi terintegrasi. Integrasi antara DSSC dengan superkapasitor mampu meningkatkan kinerja dari dua perangkat yang berbeda fungsi dalam satu sistem terintegrasi. Salah satu komponen utama dalam sebuah divais pemanen energi terintegrasi adalah fotoanoda. Ketebalan material fotoanoda menjadi salah satu faktor utama yang menentukan performa sistem fotosuperkapasitor. Pada penelitian ini ketebalan fotoanoda dioptimasi dengan cara menvariasi ketebalan lapisan mesoporous TiO2 dan blocking layer. Lapisan mesoporous TiO2 berfungsi sebagai lapisan penyerap foton dari cahaya yang akan diubah menjadi elektron berupa energi listrik. Sementara itu blocking layer berfungsi sebagai penekan proses rekombinasi atau pencegah terjadinya kebocoran transfer elektron dalam fotoanoda TiO2 . Metode penelitian ini berfokus pada dua variasi yaitu variasi ketebalan mesoporous TiO2 menggunakan metode screen printing tipe mesh T-48 T-61 T-77 T-90 dan T-120 dan variasi jumlah blocking layer (BL 1 BL 2 BL 3 dan BL4) menggunakan metode spin coating. Proses farbikasi fotoanoda diawali dengan mendeposisikan blocking layer pada substrat FTO-glass pada 3000 rpm selama 1 menit. Selanjutnya mesoporous TiO2 dideposisi diatas blocking layer. Dilanjutkan pemanasan secara bertahap pada suhu 100 300 dan 500 deg C masing-masing selama 15 15 dan 30 menit. Sementara itu elektroda AC/CB disintesis dengan perbandingan AC 9 g CB 1 g menggunakan ball mill selama 24 jam dilanjutkan dideposisikan pada Al foil dengan teknik doctor blade. Struktur morfologi resistansi sifat optik fotoanoda dikaji melalui pengujian XRD SEM-EDAX EIS dan UV-Vis. Kinerja sistem fotoanoda diukur menggunakan I-V meter dengan instrumen Keithley SourceMeter 2400 dan Keithley Electrometer 6517B. Adapun performa elektroda dikaji melalui Cyclic Voltammetry (CV). Berdasarkan hasil analisis XRD teridentifikasi bahwa fotoanoda TiO2 memiliki fase anatase. Hasil SEM UV-Vis da

Fotosuperkapasitor merupakan perangkat pemanen energi sekaligus penyimpanan energi terintegrasi. Integrasi antara DSSC dengan superkapasitor mampu meningkatkan kinerja dari dua perangkat yang berbeda fungsi dalam satu sistem terintegrasi. Salah satu komponen utama dalam sebuah divais pemanen energi terintegrasi adalah fotoanoda. Ketebalan material fotoanoda menjadi salah satu faktor utama yang menentukan performa sistem fotosuperkapasitor. Pada penelitian ini ketebalan fotoanoda dioptimasi dengan cara menvariasi ketebalan lapisan mesoporous TiO2 dan blocking layer. Lapisan mesoporous TiO2 berfungsi sebagai lapisan penyerap foton dari cahaya yang akan diubah menjadi elektron berupa energi listrik. Sementara itu blocking layer berfungsi sebagai penekan proses rekombinasi atau pencegah terjadinya kebocoran transfer elektron dalam fotoanoda TiO2 . Metode penelitian ini berfokus pada dua variasi yaitu variasi ketebalan mesoporous TiO2 menggunakan metode screen printing tipe mesh T-48 T-61 T-77 T-90 dan T-120 dan variasi jumlah blocking layer (BL 1 BL 2 BL 3 dan BL4) menggunakan metode spin coating. Proses farbikasi fotoanoda diawali dengan mendeposisikan blocking layer pada substrat FTO-glass pada 3000 rpm selama 1 menit. Selanjutnya mesoporous TiO2 dideposisi diatas blocking layer. Dilanjutkan pemanasan secara bertahap pada suhu 100 300 dan 500 deg C masing-masing selama 15 15 dan 30 menit. Sementara itu elektroda AC/CB disintesis dengan perbandingan AC 9 g CB 1 g menggunakan ball mill selama 24 jam dilanjutkan dideposisikan pada Al foil dengan teknik doctor blade. Struktur morfologi resistansi sifat optik fotoanoda dikaji melalui pengujian XRD SEM-EDAX EIS dan UV-Vis. Kinerja sistem fotoanoda diukur menggunakan I-V meter dengan instrumen Keithley SourceMeter 2400 dan Keithley Electrometer 6517B. Adapun performa elektroda dikaji melalui Cyclic Voltammetry (CV). Berdasarkan hasil analisis XRD teridentifikasi bahwa fotoanoda TiO2 memiliki fase anatase. Hasil SEM UV-Vis da

Fotosuperkapasitor merupakan perangkat pemanen energi sekaligus penyimpanan energi terintegrasi. Integrasi antara DSSC dengan superkapasitor mampu meningkatkan kinerja dari dua perangkat yang berbeda fungsi dalam satu sistem terintegrasi. Salah satu komponen utama dalam sebuah divais pemanen energi terintegrasi adalah fotoanoda. Ketebalan material fotoanoda menjadi salah satu faktor utama yang menentukan performa sistem fotosuperkapasitor. Pada penelitian ini ketebalan fotoanoda dioptimasi dengan cara menvariasi ketebalan lapisan mesoporous TiO2 dan blocking layer. Lapisan mesoporous TiO2 berfungsi sebagai lapisan penyerap foton dari cahaya yang akan diubah menjadi elektron berupa energi listrik. Sementara itu blocking layer berfungsi sebagai penekan proses rekombinasi atau pencegah terjadinya kebocoran transfer elektron dalam fotoanoda TiO2 . Metode penelitian ini berfokus pada dua variasi yaitu variasi ketebalan mesoporous TiO2 menggunakan metode screen printing tipe mesh T-48 T-61 T-77 T-90 dan T-120 dan variasi jumlah blocking layer (BL 1 BL 2 BL 3 dan BL4) menggunakan metode spin coating. Proses farbikasi fotoanoda diawali dengan mendeposisikan blocking layer pada substrat FTO-glass pada 3000 rpm selama 1 menit. Selanjutnya mesoporous TiO2 dideposisi diatas blocking layer. Dilanjutkan pemanasan secara bertahap pada suhu 100 300 dan 500 deg C masing-masing selama 15 15 dan 30 menit. Sementara itu elektroda AC/CB disintesis dengan perbandingan AC 9 g CB 1 g menggunakan ball mill selama 24 jam dilanjutkan dideposisikan pada Al foil dengan teknik doctor blade. Struktur morfologi resistansi sifat optik fotoanoda dikaji melalui pengujian XRD SEM-EDAX EIS dan UV-Vis. Kinerja sistem fotoanoda diukur menggunakan I-V meter dengan instrumen Keithley SourceMeter 2400 dan Keithley Electrometer 6517B. Adapun performa elektroda dikaji melalui Cyclic Voltammetry (CV). Berdasarkan hasil analisis XRD teridentifikasi bahwa fotoanoda TiO2 memiliki fase anatase. Hasil SEM UV-Vis da